Pantun
Buah nangka buah pepaya
Buah cempedak jambu biji
Karena cinta tingkah seperti gila
Tiba - tiba tergelak tanpa ada arti
Burung madu burung kolibri
Pemakan ikan tentulah pelikan
Macam mana tak resah hati ini
Si jantung hati tak kunjung beri jawaban
Jalan jalan ke pulau kampai
Singgah sebentar di pangkalan brandan
Hilangkanlah resah gundah di hati
Takkan lama dinanti pasti ada jawaban
Jalan kebandung
Lewat cipularang
Cinta awak digantung
Sama orang yang disayang
Batang pisang dikata gedebog
Parang diasah untuk menebang
Yang terngiang dicatatlah ke dalam blog
Hati yang resah tentu menjadi lapang
Sang anjing tertawa lihat ayam berkelahi
Datang si kucing nak pula cari gara - gara
Wahai teman senyum nampaklah gigi
Biar hilang segala gundah gulana
Gula putih manis dirasa
Garam putih tentulah asin dirasa
Kalau tak pulih gundah di dada
Wahai kasih marilah tertawa
Ayam kalkun lucu gayanya
Ayam jantan gagah bergaya
Ini pantun jangan dihina
Hanya sekedar pemancing tawa
Pohon berumpun tentulah bambu
Jangan dikira si pohon jati
Ini pantun bergaya melayu
Karena awak senang sama si Siti
Pohon bambu gampang dibelah
Jangan di coba membelah rotan
Jika ada kata yang salah
Kepada Allah dan saudara saya mohon ampun
Buah cempedak jambu biji
Karena cinta tingkah seperti gila
Tiba - tiba tergelak tanpa ada arti
Burung madu burung kolibri
Pemakan ikan tentulah pelikan
Macam mana tak resah hati ini
Si jantung hati tak kunjung beri jawaban
Jalan jalan ke pulau kampai
Singgah sebentar di pangkalan brandan
Hilangkanlah resah gundah di hati
Takkan lama dinanti pasti ada jawaban
Jalan kebandung
Lewat cipularang
Cinta awak digantung
Sama orang yang disayang
Batang pisang dikata gedebog
Parang diasah untuk menebang
Yang terngiang dicatatlah ke dalam blog
Hati yang resah tentu menjadi lapang
Sang anjing tertawa lihat ayam berkelahi
Datang si kucing nak pula cari gara - gara
Wahai teman senyum nampaklah gigi
Biar hilang segala gundah gulana
Gula putih manis dirasa
Garam putih tentulah asin dirasa
Kalau tak pulih gundah di dada
Wahai kasih marilah tertawa
Ayam kalkun lucu gayanya
Ayam jantan gagah bergaya
Ini pantun jangan dihina
Hanya sekedar pemancing tawa
Pohon berumpun tentulah bambu
Jangan dikira si pohon jati
Ini pantun bergaya melayu
Karena awak senang sama si Siti
Pohon bambu gampang dibelah
Jangan di coba membelah rotan
Jika ada kata yang salah
Kepada Allah dan saudara saya mohon ampun
Sungguh gampang menekuk rotan
Bambu pula gampang dibelah
Sudah pula saya meminta ampun
Kini tiba saya mengucap Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Bambu pula gampang dibelah
Sudah pula saya meminta ampun
Kini tiba saya mengucap Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Comments
tapi nanti klo aku kawin bole lah ya diri mu yg berpantun di depan pintu kekekekek ;p
mbak bunga : bukan...bukan... nama dia ehm ehm rahasia hehehehehe