AYAH … TERORIS ITU APA SIH?
Diambil dari sini
Bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful
In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful
Sungguh, bahkan seorang anak kecilpun dapat memahami perbedaan antara kebaikan dan kejahatan
[Rabu, 8 Rabiul Awal 1425 - 28/4/04.]
Yah … apa sih teroris itu?Baiklah, menurut kamus Oxford Dictionary, teroris adalah “seseorang yang menggunakan kekerasan dan intimidasi dalam mengejar tujuan politiknya”.Yang berarti bahwa teroris adalah orang yang sangat jahat, yang menakut-nakuti orang baik seperti kita, dan kadang-kadang sampai membunuhnya.
Mengapa teroris membunuh mereka?
Karena teroris benci mereka atau negara mereka. Sangat sulit untuk dijelaskan … hanya saja begitulah cara mereka. Dengan alasan yang berbeda-beda, dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang diliputi rasa benci.
Seperti orang Irak yang menculik orang dan mengatakan akan membunuh mereka jika seluruh pasukan asing tidak segera pergi?
Tepat sekali! Itulah perbuatan jahat yang dinamakan ‘pemerasan’. Orang-orang tak berdosa itu menjadi sandera, dan teroris yang mengatakan bahwa bila pemerintah tidak melakukan apa yang mereka inginkan, para sandera akan dibunuh.
Jadi itu disebut ‘pemerasan’. Bila kita mengatakan akan menyerang Irak dan membunuh rakyat tak berdosa, kecuali mereka mengatakan dimana semua persenjataan mereka?
Bukan! Um … iya, saya kira. Tetapi itu adalah sebuah ‘ultimatum’ … sebut saja sebagai ‘pemerasan yang baik’.
Pemerasan yang bertujuan baik? Apa itu?
Itu adalah bila dilakukan untuk tujuan baik. Persenjataan itu sangat berbahaya dan bisa mencelakai banyak orang di seluruh dunia. Sangat penting untuk menemukan dan menghancurkannya.
Tetapi Yah … persenjataan itu tidak ada.
Betul. Kita tahu itu sekarang. Tetapi siapa yang bisa yakin pada saat sebelumnya. Kita mengira persenjataan itu ada.
Jadi pembunuhan seluruh korban tak berdosa di Irak hanya sebuah kesalahan?
Tidak. Itu adalah tragedi, tapi kita juga menyelamatkan banyak nyawa. Bisa kamu lihat, kita berhasil menghentikan seseorang yang sangat kejam yang disebut Saddam Hussein, dalam usahanya membantai sangat banyak rakyat Irak. Saddam Hussein bertahan dalam kekuasaannya dengan memerintahkan pembunuhan ribuan rakyatnya atau memberikan siksaan yang mengerikan. Ibu dan Bapak, bahkan anak-anak.
Seperti anak laki-laki yang saya lihat di TV itu? Seorang anak yang hancur tangannya karena bom?
Betul … seperti anak itu.
Tapi Yah, kita yang melakukan itu. Bukankah ini berarti pemimpin kita teroris?
Ya Tuhan, bukan! Apa yang memberimu ide seperti itu? Itu hanyalah sebuah ketidak sengajaan. Malangnya, rakyat tak berdosa menjadi korban di dalam perang. Kamu tidak bisa berharap banyak bila kamu menjatuhkan bom-bom di atas kota. Tak seorangpun mengharapkan tragedi itu .. . seperti itulah perang berlangsung.
Jadi di dalam peperangan, hanya tentara yang semestinya terbunuh?
Benar, tentara dilatih untuk berjuang demi negara. Ini tugas mereka, dan mereka sangat pemberani. Mereka tahu bahwa perang itu berbahaya dan mereka bisa terbunuh. Semenjak mereka mengenakan seragamnya, mereka menjadi sasaran tembakan musuh.
Seragam apa yang dipakai oleh teroris?
Itulah masalahnya … mereka tidak punya! Kita tidak dapat menyebut mereka bagian dari rakyat sipil. Kita tidak tahu siapa yang kita perangi. Dan itulah mengapa begitu banyak rakyat tak berdosa menjadi korban … teroris tidak mengikuti aturan peperangan.
Apakah perang ada aturannya?
Oh ya. Tentara harus memakai seragamnya. Dan kamu tidak dapat begitu saja menyerang seseorang kecuali mereka melakukannya kepadamu lebih dahulu. Maka kamu dapat membela diri.
Jadi, itukah kenapa kita menyerang Irak? Karena Irak menyerang kita terlebih dulu dan kita sekedar membela diri.
Itu kurang tepat. Irak tidak menyerang kita … tetapi punya kehendak itu. Kita memutuskan untuk melakukannya lebih dahulu. Ini pencegahan, kalau-kalau Irak bermaksud mempergunakan persenjataan yang kita maksud.
Yaitu yang mereka tidak punyai? Jadi kita telah melanggar aturan peperangan?
Secara teknis, ya. Tapi …
Jadi jika kita melanggar aturan itu lebih dahulu, mengapa bangsa Irak yang tidak berseragam itu tidak diperbolehkan malakukannya juga kemudian?
Wah itu masalahnya berbeda. Kita sedang melakukan sesuatu kebaikan saat kita melanggar aturan itu.
Tapi Yah … bagaimana kita tahu bahwa kita sedang melakukan itu demi kebaikan?
Pemimpin kita … Bush dan Blair dan Howard … mereka mengatakannya kepada kita bahwa itu demi kebaikan. Dan jika mereka tidak tahu, siapa lagi?Mereka mengatakan bahwa perlu mengambil tindakan tertentu untuk membuat Irak menjadi tempat yang lebih baik.
Apakah Irak menjadi ‘tempat yang lebih baik’ sekarang?
Saya mengharapkannya begitu, tetapi saya tidak tahu pasti. Orang tak berdosa masih menjadi korban dan penculikan itu adalah hal yang mengerikan. Saya ikut prihatin kepada keluarga para sandera yang malang itu, tetapi kita jangan mudah menyerah kepada para teroris. Kita harus tegar menghadapinya.
Apakah Ayah akan begitu juga bila saya diculik oleh teroris?
Um … ya … tidak … maksud saya, ini masalah yang sungguh rumit …
Jadi kalau begitu, Ayah akan membiarkan saya terbunuh? Apakah Ayah tidak menyayangiku?
Tentu saja Ayah amat menyayangi kamu. Masalahnya ini adalah hal yang sangat kompleks dan Ayah tidak tahu apa yang akan Ayah lakukan …
Kalau saya, jika ada seseorang menyerang kita dan mengebom rumah kita dan membunuh Ayah dan Ibu dan Adikku, saya tahu pasti, apa yang akan saya lakukan.
Apa itu?
Saya akan cari siapa orang yang telah melakukannya dan kemudian membunuhnya. Dengan cara apapun yang saya bisa. Saya benci mereka untuk selama-lamanya. Dan kemudian saya terbangkan sebuah pesawat dan jatuhkan bom ke kota-kota mereka.
Tapi … tapi … kamu bisa membunuh banyak orang tidak berdosa.
Saya tahu. Tapi ini khan perang, Ayah. Dan seperti itu khan peperangan terjadi. Masih ingat?
[www.theage.com.au]
Comments