gayung bersambut
Si opung terbatuk - batuk
Minta bahagian si kue lapis
Muka tuh jangan ditekuk
Nanti hilang si senyum manis
Memang enak si kue lapis
Tapi jangan hanya dipandang
Tentulah senyumku manis
Ada di sampingku si abang sayang
lindungi kaki dengan kasut
agar terhindar dari tajamnya duri
hati siapa yang tak tersangkut
melihat gambar bagaikan bidadari
Kain sutra mudah terkoyak
kain katun tebal bahannya
Bagaimana tidak terhenyak
Dia itu sudah ada yang punya
Langkah tentara berderap
Kangguru pula melompat lompat
sudah saatnya meminta maap
karena waktu sudah tak sempat
Pohon pepaya tinggi pohonnya
Rendah pula si pohon cabai
tiada maksud melukai sesiapa
Maksud hati menghibur diri
Pohon bambu hidup berumpun
Pohon beringin berdiri sendiri
Dihaturkan sembah memohon ampun
Jikalau ada salah yang melukai hati
Minta bahagian si kue lapis
Muka tuh jangan ditekuk
Nanti hilang si senyum manis
Memang enak si kue lapis
Tapi jangan hanya dipandang
Tentulah senyumku manis
Ada di sampingku si abang sayang
lindungi kaki dengan kasut
agar terhindar dari tajamnya duri
hati siapa yang tak tersangkut
melihat gambar bagaikan bidadari
Kain sutra mudah terkoyak
kain katun tebal bahannya
Bagaimana tidak terhenyak
Dia itu sudah ada yang punya
Langkah tentara berderap
Kangguru pula melompat lompat
sudah saatnya meminta maap
karena waktu sudah tak sempat
Pohon pepaya tinggi pohonnya
Rendah pula si pohon cabai
tiada maksud melukai sesiapa
Maksud hati menghibur diri
Pohon bambu hidup berumpun
Pohon beringin berdiri sendiri
Dihaturkan sembah memohon ampun
Jikalau ada salah yang melukai hati
Comments
tugas mu bertambah bukan cuma ngipasin penganten aja tapi juga berbalas pantun yah