Dia
Dia...
Kukenal menjelang dewasa
Kukenal di dunia yang baru saja kusinggahi
Dia...
Perlahan mulai tersenyum
Perlahan mulai menarik arahku
Perlahan mulai mengetuk akal pikiranku
Dia...
Tegar bagai karang
Rapuh laksana bukit pasir
Lembut bagai sutra
Tajam laksana pedang
Dia...
Sembunyikan tangis dalam senyum
Tutupi sedih dengan tawa
Dia...
Berdiri di simpang jalan
Tanpa tahu kemana tujuan
Namun...
Dia lindungi yang lain dari persimpangan
Dia bantu tunjukkan arah
Dia bimbing dalam sabar
Dia...
Yang kukenal menjelang dewasa
Yang kukenal di dunia yang baru kusinggahi
Takkan hilang walau jiwa telah melayang
18 Jan 06, jakarta, hanya untuk kamu
Kukenal menjelang dewasa
Kukenal di dunia yang baru saja kusinggahi
Dia...
Perlahan mulai tersenyum
Perlahan mulai menarik arahku
Perlahan mulai mengetuk akal pikiranku
Dia...
Tegar bagai karang
Rapuh laksana bukit pasir
Lembut bagai sutra
Tajam laksana pedang
Dia...
Sembunyikan tangis dalam senyum
Tutupi sedih dengan tawa
Dia...
Berdiri di simpang jalan
Tanpa tahu kemana tujuan
Namun...
Dia lindungi yang lain dari persimpangan
Dia bantu tunjukkan arah
Dia bimbing dalam sabar
Dia...
Yang kukenal menjelang dewasa
Yang kukenal di dunia yang baru kusinggahi
Takkan hilang walau jiwa telah melayang
18 Jan 06, jakarta, hanya untuk kamu
Comments
makasih ya dek
jadi terharu...
btw aku banget ya itu
erna